Tertipunya seseorang pada harta dunia dengan lebih mementingkan kesenangan dunia dibanding kebahagiaan akhirat disebabkan lemahnya iman, kurangnya ilmu, cinta dunia, dan teman atau lingkungan yang melalaikan. Seorang muslim yang mengimani kehidupan akhirat dan mengimani adanya Surga serta Neraka akan menyadari bahwa kesenangan hidup di dunia bersifat fana. Karenanya ia akan menjadikan kehidupan dunia sebagai wasilah meraih kebahagiaan di Surga.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ. قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ اقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ: فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ
Imam al-Bukhari meriwayatkan hadits dari Abu hurairah bahwa Rasulallah S.A.W. bersabda, “Aku sediakan bagi hamba-hambaKu yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak tergbetik oleh hati manusia.” Abu Hurairah r.a. berkata, “Jika mau bacalah “Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka atas apa yang mereka kerjakan’.” (HR. Al-Bukhari)
Kebahagiaan hidup di Surga tidak bisa dibandingkan dan tidak pula bisa ditukar dengan kekayaan sebesar apapun. Demikian juga siksan Neraka, tidak mungkin bisa ditukar dengan harta sebesar apapun. Allah S.W.T. berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِمْ مِلْءُ الْأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ
“Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, tidak akan diterima tebusan dari seseorang di antara mereka sekalipun berupa emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya, dan mereka itulah orang-orang yang sesat.” (QS. Ali Imran [3]: 91)
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ أَنَّ لَهُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لِيَفْتَدُوا بِهِ مِنْ عَذَابِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, seandainya mereka memiliki apa yang ada di bumi dan ditambah dengan sebanyak itu lagi untuk menebus diri mereka dari azab pada hari kiamat, niscaya semua tebusan itu tidak akan diterima dari mereka. Mereka tetap mendapatkan adzab yang pedih.” (QS. Al-Maidah [5]: 36)
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لأَهْوَنِ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا لَوْ كَانَتْ لَكَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا أَكُنْتَ مُفْتَدِيًا بِهَا فَيَقُولُ نَعَمْ فَيَقُولُ قَدْ أَرَدْتُ مِنْكَ أَهْوَنَ مِنْ هَذَا وَأَنْتَ فِى صُلْبِ آدَمَ أَنْ لاَ تُشْرِكَ – أَحْسَبُهُ قَالَ – وَلاَ أُدْخِلَكَ النَّارَ فَأَبَيْتَ إِلاَّ الشِّرْكَ
Anas ibn Malik r.a. meriwayatkan hadits bahwa Nabi S.A.W. bersabda, “ Allah Tabaraka wa Ta’ala akan berkata kepada penghuni neraka yang paling ringan siksanya, ‘Bagaimana jika sekiranya kamu memiliki segala sesuatu yang ada di bumi, maukah kamu menebus dirimu denganya?” Ia menjawab, ‘Ya’, Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Aku telah menawarkan kepadamu yang lebih ringan dari itu ketika kamu dalam tulang shulbi Adam, yaitu agar kamu tidak berbuat syirik, namun kamu menolaknya dan malah berbuat syirk.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sumber: Abu Mujahid al-Ghifari, Harta Dalam Pandangan Islam, (Bogor: Marwah Indo Media, 2017), 33-35.
Tinggalkan komentar