Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Kamus Bid’ah’ Category

Istighosah

MIMBAR HADITS

MIMBAR HADITS

Istigotsah artinya berdoa memohon kepada Alloh Ta’ala pada saat-saat sulit dan kritis agar dihindarkan oleh Alloh Ta’ala dari situasi kritis tersebut. Yang sering terjadi di masyarakat adalah istigotsah tersebut dilakukan secara jama’i (bersama-sama) dan dipimpin oleh seorang ustadz atau kyai. Para peserta yang ikut dalam acara tersebut secara bersama-sama mengulangi dzikir-dzikir yang dilantunkan oleh sang ustadz.

Cara istigotsah semacam ini tidak pernah dicontohkan oleh Rosululloh sholallohu alaihi wasallam. Yang dilakukan oleh Rosululloh sholallohu alaihi wasallam ialah beristigotsah (memohon kepada Alloh Ta’ala) dengan sungguh-sungguh. Seperti ketika menjelang perang Badar, yaitu malam harinya, Rosululloh sholallohu alaihi wasallam dan para sohabatnya secara sendiri-sendiri beristigotsah memohon dengan sungguh-sungguh kepada Alloh Ta’ala agar dimenangkan dalam menghadapi tentara Quraisy yang jumlahnya berlipat-lipat dari jumlah kaum muslimin. Tetapi, Rosululloh sholallohu alaihi wasallam tidak pernah melakukannya secara berjama’ah. Beliau juga tidak mengajarkan lafaz-lafaz dzikir tertentu dalam beristigotsah. Ini semua termasuk bid’ah. Ini jika istigotsah tersebut ditujukan kepada Alloh Ta’ala. (lebih…)

Read Full Post »

Ruwatan

MIMBAR HADITS

MIMBAR HADITS

Ritual ruwatan adalah sebuah upacara yang diadakan untuk menghilangkan kesialan. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa ada orang-orang tertentu yang memiliki tanda-tanda kesialan di antaranya: anak tunggal laki-laki, anak tunggal perempuan, dua bersaudara laki-laki dan perempuan, dua bersaudara laki-laki, dua bersaudara perempuan, lima bersaudara laki-laki (pendawa), lima bersaudara perempuan (nga-yomi), dan anak yang lahir pada saat matahari terbenam (julung wangi) atau ketika matahari tepat di atas kepala (pangayam ayam). (lebih…)

Read Full Post »

Memasang Penolak Bala

MIMBAR HADITS

MIMBAR HADITS

Setiap muslim wajib meyakini bahwa hanya Alloh Ta’ala sajalah Yang sanggup memberikan manfaat atau menolak suatu bala’. Tidak ada selain-Nya yang sanggup melakukan hal tersebut. Sedangkan cara-cara untuk meno-lak bala’ telah diajarkan secara rinci oleh Rosululloh sholallohu alaihi wasallam. Di antaranya adalah dengan membaca dzikir-dzikir tertentu yang telah diajarkan oleh Rosululloh sholallohu alaihi wasallam k-pada umatnya, seperti: Membaca surat al-Iklas, al-Falaq dan an-Nâs tiga kali di waktu pagi dan sore. (lebih…)

Read Full Post »

MIMBAR HADITS

MIMBAR HADITS

Tidak jarang kita dapati makam-makam yang ramai didatangi para pengunjung. Mereka datang dari berbagai tempat yang jauh dengan hajat dan maksud yang berbeda-beda. Ada yang hajatnya ingin mendapatkan kekayaan, mengharap jodoh untuk putrinya, memohon kesembuhan dari penyakit yang berat, dan macam-macam hajat lainnya. Sebagian pengunjung itu ada yang memohon kepada Alloh Ta’ala di sisi makam tersebut, ada-pula yang memohon hajatnya dari si mayit. Perbuatan yang kedua ini yaitu memohon sesuatu dari si mayit adalah perbuatan syirik akbar yang mengeluarkan pelakunya dari Islam. Karena doa adalah ibadah yang tidak boleh ditujukan kepada selain Alloh Ta’ala. Barangsiapa yang berdoa memohon sesuatu dari selain Alloh Ta’ala, maka dia telah mensejajarkan Alloh Ta’ala dengan makhluk-Nya. (lebih…)

Read Full Post »

MIMBAR HADITS

MIMBAR HADITS

Berdoa adalah suatu ibadah yang sangat dianjurkan. Untuk lebih terkabulnya doa, ada beberapa waktu isti-mewa yang berdoa pada waktu-waktu tersebut meru-pakan sebab terkabulnya doa seperti: pada sepertiga malam yang terakhir, antara adzan dan iqomah, ketika sedang sujud, ketika berbuka puasa, pada hari ‘Arofah, dan waktu-waktu lain sebagaimana yang telah diterangkan oleh Rosululloh sholallohu alaihi wasallam.

Adapun berdoa di sisi makam para wali, maka hal ini tidak pernah dicontohkan oleh Rosululloh  maupun salah seorang sohabatnya. Oleh karena itu, Imam Hafiz Jalaluddin Suyuti Syâfi’i berkata dalam kitabnya al-Amru bil Ittibâ’ halaman 63: (lebih…)

Read Full Post »

MIMBAR HADITS

MIMBAR HADITS

Ziarah kubur adalah suatu ibadah yang disunnahkan dan tata caranya pun telah dicontohkan oleh Rosululloh sholallohu alaihi wasallam. Sedangkan tujuan disyari’atkannya ziarah kubur tidak lain adalah untuk mengingatkan kita akan akhirat.

Rosululloh sholallohu alaihi wasallam bersabda:

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ اْلآخِرَةَ

“Dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur, tetapi sekarang berziarahlah karena hal itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Mâjah) (lebih…)

Read Full Post »

MIMBAR HADITS

MIMBAR HADITS

Termasuk rahmat Alloh Ta’ala adalah Dia menciptakan bin-tang-bintang di langit yang memiliki faidah dan manfaat besar bagi kemaslahatan hamba-hamba-Nya. Alloh Ta’ala menciptakan bintang-bintang untuk tiga hal: penghias langit, pelempar setan dan tanda bagi orang untuk menge-nali arah.

Imam Bukôri menyebutkan hadits secara mu’allaq dalam sohihnya:

“Sesungguhnya Alloh menjadikan bintang-bintang ini hanya untuk tiga hikmah: Dia menjadikannya sebagai penghias langit, tanda-tanda untuk penunjuk arah dan sebagai pelempar setan. Barangsiapa berpenda-pat selain itu, maka ia benar-benar berkata dengan pendapatnya sendiri, meleset dari keberuntungannya dan menyia-nyiakan bagiannya serta memaksa-kan suatu yang ia tidak mengetahuinya.” (lebih…)

Read Full Post »

MIMBAR HADITS

MIMBAR HADITS

Di beberapa daerah di Indonesia, ada tradisi pembacaan kitab Manaqib Syaik ‘Abdul Qodir Jailani, yang biasa disebut ‘manaqiban’. Lazimnya, sebelum pembacaan kitab manaqib dimulai, terlebih dahulu diawali dengan bacaan surat al-Fatihah, kemudian pimpinan upacara membacakan doa dan qosidah, yang kemudian diikuti para hadirin, baru setelah itu dibacakan Manaqib Syaik ‘Abdul Qodir Jailani secara bergantian, sebagian demi sebagian hingga tamat. Setiap nama Syaik ‘Abdul Qodir Jailani disebut, maka para hadirin membaca al-Fatihah, dan kalau sampai pada cerita seekor ayam berkokok: Lâ ilâha illalloh, Muhammad Rosululloh, Syaik ‘Abdul Qodir Jailani waliyyulloh, radiyallohu ‘anhu, maka hadirin menirukan kokok ayam tersebut berulang-ulang. (lebih…)

Read Full Post »

Peringatan Isra Mi'raj Abu Mujahidah

MIMBAR HADITS

Tidak diragukan lagi bahwa peristiwa Isro’ dan Mi’roj adalah salah satu mu’jizat dari Alloh Ta’ala yang menunjuk-kan kebenaran Rosul-Nya, Muhammad sholallohu alaihi wasallam dan kedu-dukannya di sisi-Nya. Peristiwa itu juga merupakan bukti bahwa Alloh Ta’ala Maha Kuasa dan Maha Tinggi di atas seluruh makhluk-Nya.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ اْلأَقْصَا الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَآ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

“Maha Suci Alloh, yang telah memperjalankan ham-ba-Nya pada suatu malam dari Masjid Harôm ke Masjid Aqsô yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” [QS. al-Isrô’ (17): 1] (lebih…)

Read Full Post »

MIMBAR HADITS

MIMBAR HADITS

Tradisi masyarakat Indonesia pada malam nisfu Sya’ban adalah mengagungkan dan merayakannya dengan berbagai macam cara. Di antara mereka ada yang membaca surat Yasin sebanyak tiga kali seusai melaksanakan solat Magrib berjama’ah di masjid. Pembacaan Yasin pertama dimaksudkan untuk memohon ampun kepada Alloh Ta’ala atas dosa-dosa mereka, pembacaan yang ke-dua untuk memperoleh rizki yang banyak lagi halal, dan Yasin yang ketiga sebagai penolak bala’. Ada juga di daerah lain setelah mereka membaca surat Yasin tiga kali kemudian ditiupkan ke gelas yang berisi air lalu diminum. Sebagian mereka ada yang melaksanakan solat khusus nisfu Sya’ban seusai melaksanakan solat Magrib secara berjamaah. Keesokan  harinya, mereka melaksanakan puasa nisfu Sya’ban. (lebih…)

Read Full Post »

Older Posts »